Jumat, 05 November 2010

Sampah Organik Jadi Kompos


Kalau di daerah gebang baru sampah an organik dijadikan berbagai macam peralatan seperti tas,dompet, celemek dan lain-lain, di daerah pejarakan tepatnya jalan lestari kelurahan pejarakan karya, sampah organik dijadikan pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanaman.pupuk kompos ini banyak di sukai oleh pedagang kembang karna lebih alami dan tidak mengandung zat kimia berbahaya.

Hadlarni bersama adiknya subhan hampir 4 tahunan telah mengolah sampah organik terutama dedaunan menjadi pupuk kompos, tak heran jika di gudang pengolahannya sampahnya kita jumpai tumpukan sampah daun kering maupun basah. Dengan menggunakan mesin pencacah bantuan dari PU Provinsi dan dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Mataram Hadlarni mampu mencacah sekitar 1 ton sampah daun kering dengan 2 kali giling atau cacah dan menghasilkan sekitar 20 hingga 25 karung ukuran besar kompos.

" untuk satu bungkus kompos saya jual dengan harga 6000 rupiah, kebanyakan yang beli pedagang kembang di daerah ampenan, sedangkan untuk pelanggan sendiri dengan jumlah pesanan 100 bungkus saya berikan harga 5500 rupiah perbungkus." kata Hadlarni

Masalah sampah dedaunan Hadlarni mengatakan tidak mengalami kesulitan karna banyak didapat di daerah sekitar, di samping membeli dengan harga 2.500 perkarung. sementara untuk mencacah atau menggiling sampah daun kering dengan hasil 150 karung kompos di butuhkan sekitar 20 liter solar seharga 90 ribu rupiah. untuk memperlancar proses penggilingan hingga menjadi komposhadlarni dibantu oleh 7 orang karyawannya.(Abdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar