Jumat, 29 Oktober 2010

Pelatihan Kewirausahaan Bagi Masyarakat di Wilayah Produksi Tembakau


“Untuk menciptakan wirausaha-wirausaha yang kompetitif, disamping di butuhkan modal kerja dan sarana pendukung yang memadai juga dibutuhkan pembekalan, skill atau keterampilan sumber daya manusia, kemampuan sumber daya manusia menjadi factor yang paling menentukan karna tanpa keterampilan dan penguasaan teknologi penunjang usaha, betapapun besar peluang potensi usaha tersedia niscaya itu akan sia-sia saja dengan kata lain modal yang di miliki tidak akan berarti apa-apa jika tidak memiliki keterampilan untuk mengembangkan usahanya,
demikian juga sebaliknya punya keterampilan, tidak punya modal mustahil akan bisa membangun usaha”. Inilah sambutan Gubernur NTB yang di wakili oleh Kadiskop UMKM NTB HM Nur Asikin Amin pada acara Pelataihan Kewirausahaan Bagi Masyarakat Yang Berada di wilayah Tembakau Angkatan I dan Angkatan II tadi malam (18/10) di salah satu hotel di mataram.
Berwirausaha menurut Asikin, permasalahan para wirausaha khususnya petani tembakau ini, mereka harus berhitung untung rugi karna banyak sekarang masyarakat begitu mendengar tambakau mendapatkan untung banyak, tanpa perhitungan, mereka dapat menyewa tanah dengan tidak memperhitungkan berapa banyak biaya yang sudah di keluarkan dari pada hasil yang di peroleh, sehingga banyak terjadi kerugian.
Dalam pelatihan ini, selain mendorong dalam hal perhitungan untung rugi, para peserta ini juga akan di dorong bagaimana mendapatkan kredit di perbankkan khususnya KUR (Kredit Usaha Rakyat). Dan secara bersama akan berdiskusi, sharing pendapat dengan narasumber yang terdiri dari Kepala BI, Kadiskop UMKM NTB, Kadisbun NTB dan beberapa pejabat terkait lainnya, mengenai apa langkah yang akan di lakukan mengatasi kondisi krisis dalam pembinaan produksi tembakau yang terjadi di lapangan khususnya bagi 3 kabupaten (Kab.Lombok Tengah, Kab.Lombok Barat, Kab.Lombok Timur)
Sementara pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat yang berada di wilayah produksi tembakau ini di ikuti sekitar 364 orang, dibagai menjadi dua angkatan. Angkatan pertama sebanyak 183 orang yang di laksanakan mulai tanggal 18 s/d 20 oktober, sedangkan angkatan ke dua sebanyak 181 orang yang akan di gelar pada tanggal 20 s/d 22 oktober 2010)
Data Kadiskop UMKM NTB menyebutkan jumlah UMKM hingga saat ini mencapai 544.000 unit yang perlu di dorong, bimbing, bina diberikan kemudahan hingga perlindungan. sedangkan jumlah koperasi yang tercatat hingga saat ini mencapai 3.036 koperasi yang di dorong menjadi factor penggerak ekonomi di lapangan. (Abdi)












Kelompok Ekonomi Strategis Dapat Pelatihan
Berita Kampung
Wednesday, 27 October 2010 14:35
Pengangguran yang realtif tinggi, daya beli masyarakat yang rendah serta angka kemiskinan yang meningkat menjadi masalah yang harus di tuntaskan dalam rangka menumbuhkan ekonomi berbasis sumber daya local usaha mikro kecil dan menengah sehingga salah satu visi misi mewujudkan NTB yang beriman dan berdaya saing dapat terwujud.
Mengatasi permasalahan di atas salah satu program yang terus gencar di lakukan untuk menyemangati jiwa kewirausahaan di kalangan ibu-ibu dan generasi muda ,Dinas koperasi dan UMKM NTB melakukan pelatihan Kewirausahaan bagi kelompok ekonomi strategis se- nusa tenggara barat yang di gelar di Balai Diklat Prov.NTB tadi pagi (27/10) dan di ikuti oleh puluhan peserta dari kalangan pelaku ekonomi.
Kepala dinas koperasi umkm ntb HM Nur Asikin Amin mengatakan perlu perubahan mindset atau pola pikir masyarakat dalam pemgembangan diri bukan hanya berangan menjadi pegawai kantoran atau PNS, akan tetapi masih banyak tempat terhormat seperti menjadi wirausaha sukses untuk diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian pengembangan kewirausahaan secara khusus mempunyai misi untuk menciptakan tenaga-tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
Menurut Asikin solusi yang tepat untuk mengurangi pengangguran adalah melalui kegiatan mendorong penumbuhan wirausaha baru yang dapat menciptakan kesempatan kerja dan mampu menghasilkan pendapatan yang berdampak pada pengurangan angka kemiskinan dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat sehingga Jihad ekonomi dapat terlaksana dengan baik tentunya melalui dukungan dan partisifasi seluruh elemen masyarakat.
Dari data yang ada jumlah pengangguran di ntb sekitar 107.195 orang atau 13 persen dari jumlah angkatan kerja yang tersedia, angka ini sangat besar jika dibandingkan dengan angka pengangguran rata-rata nasional mencapai 11,85 persen .
Selain melakukan pelatihan,program terobosan yang telah di lakukan oleh kementrian Negara koperasi dan ukm ri melalui dinas koperasi umkm ntb adalah program sarjana pencipta kerja mandiri (Prospek Mandiri) guna merekrut para sarjana yang belum mendapatkan tempat untuk bergabung dalam wadah koperasi. Saat ini terdapat 3 koperasi Prospek Mandiri dengan jumlah anggota sekiatr 69 orang yang mengembangkan usaha budidaya ikan kerapu.(Abdi)








KUR, Akses UMKM ke Bank Masih Lemah
Info Kampung
Thursday, 28 October 2010 00:02
Kemampuan UMKM dalam melakukan pendekatan dengan perbangkan masih lemah, sehingga mau tidak mau tingkat keberanian dan semangat mereka harus di dorong namun membutuhkan waktu lama. Demikian di katakan kepala dinas UMKM NTB HM Nur Asikin Amin saat menggelar jumpa pers dengan puluhan wartawan kemarin pagi (27/10)di aula kantor diskop UMKM NTB.
Salah satu contoh bank pelaksana KUR yakni BRI, dari 320 m dana KUR yang cair hingga bulan nopember 2010 masih banyak UMKM yang belum mendapatkan KUR di karenakan masih tidak tegasnya UMKM dalam memberikan informasi ke perbankan tentang kelayakan usaha mereka. Meski demikian Asikin mengatakan ada juga usaha mikro yang layak berhubungan dengan bank.
Agar pihak perbankan mengetahui kelayakan usaha mikro dan pantas mendapatkan KUR, pihak dinas UMKM ntb setiap saat memberikan data ke perbankan sejumlah nama dan alamat usaha mikro kecil, karna diskop UMKM sendiri hanya sebatas memberikan data tidak bisa menentukan atau mengintervensi bank pelaksana KUR.
KUR (Kredit Usaha Rakyat) hanya bisa di laksanakan oleh 7 bank di NTB dengan KUR mikro sebesar 20 juta. 7 bank yaitu BRI, BNI, BANK SYARIAH MANDIRI, BANK MANDIRI, BANK BUKOPIN, BANK BTN dan BANK NTB sedangkan Realisasi KUR Per Juli 2010, Rp. 244.890.002.263,- kepada 22.121 KUMKM(Sisa Kredit KUR Per Juli 2010 Rp. 124.931.122.787,- Jumlah Debitur 20.902 Org)
Agar KUR dapat tersalurkan oleh bank dengan baik, pihak diskop umkm NTB beberapa waktu lalu sengaja mengundang UMKM dan Perbankan untuk di berikan penjelasan tentang KUR, sehingga UMKM sendiri bisa berakses ke bank dan tidak menggunakan Calo.
Walaupun program KUR sudah berjalan, Asikin menyatakan belum puas karena dana KUR yang di harapkan belum mencapai Triliunan ke atas terealisasi di ntb, karna jaminan KUR di atas mikro termasuk kecil dan menengah di jamin 70 persen oleh pemerintah bahkan di sector pertanian,perikanan, kehutanan di jamin 80 persen oleh pemerintah selebihnya di jamin oleh Nasabah sendiri.
“Kalau semua sector atau instansi bergerak dan uang beredar banyak di ntb saya yakin pendapatan masyarakat ntb akan meningkat”. Kata Asikin
Sementara capaian target 20 ribu wirausaha baru pada tahun 2010 mencapai 15.645 belum termasuk data atau jumlah dari masing-masing kab/kota se ntb.
“Untuk mencapai target 20 ribu, diskop ntb terus berupaya melakukan sosialisasi ke masing-masing kab kota se ntb untuk menjelaskan kembali tentang wira usaha baru dan KUR sebagai langkah untuk mendorong menciptakan wirausaha baru, sehingga pada tahun 2011 akan tersentuh wirausaha baru dalam bentuk belanja modal, 2013 neraca modal. Ungkap Asikin
Capaian target pada tahun 2011 nanti segala pelatihan keterampilan akan di lakukan guna membentuk wira usaha baru atau SDM siap pakai yang di sesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing seperti halnya pelatihan otomotif karna mulai menjamurnya kendaraan di ntb, pelatihan salon,menjahit dan lain sebagainya. (Abdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar