Jumat, 05 November 2010

Sampah An-organik Yang Bernilai Tinggi


Pemanfaatan sampah an-organik menjadi sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomis tinggi kadang tidak terfikirkan oleh kita. Namun bagi ibu Dewi Irawati 53 tahun asal gebang baru Anggrek 3 No.3 ini, semua bungkus makanan,detergen,kopi atau bungkus pempes bayi di sulap menjadi berbagai macam peralatan seperti Tas, Celemek,Rompi,tatakan,dompet dan masih banyak lagi.

kerajinan dari bahan sampah an organik ini berawal ketika dewi berkunjung ke saudaranya di jogja 4 tahun lalu dan melihat sebuah tempat pencil dari plastik , saat itu timbul keinginan memanfaatkan sampah an organik. bahkan dewi pun berkunjung ke sebuah kampung Sukunan yang cukup maju dalam pemanfaatan sampah dengan penerapan 3R Rejust (pengurangan), Reuse (memakai) dan Recycle (mendaur ulang).

Sebagai pemilik Taman Bermain Kreativa (Play Grup) sejak 6 tahun lalu dan memiliki 60 anak didik ia pun menerapkan 3 R dalam pemanfaatan sampah an organik kepada anak didiknya.

" Saya terapkan 3R yakni Rejust (pengurangan), Reuse (memakai) dan Recycle (mendaur ulang). dengan sistim 3 R inilah saya sedikit terbantu dan tidak sulit mendapatkan bahan untuk pembuatan berbagai macam peralatan karna sisa bungkus makanan telah di pilah oleh anak-anak mana sampah organik dan yang mana sampah an organik". Kata Dewi

Dewi menambahkan untuk pembuatan berbagai macam barang jadi seperti tas, clemek,tatakan,rompi,dompet dan lain-lain, ia di bantu oleh satu orang karyawannnya, dalam sehari ia hanya mampu membuat 2 buah tas,dompet dengan bahan terdiri dari tali tas, resleting.sementara hasil kerajinanya ini di jual dengan dari harga 7.500 hingga 50.000 ribu rupiah.walaupun hanya bahan dari sampah an organik tak jarang hasil kerajinan ini di beli oleh sejumlah sekolah menegah atas di kota mataram dan warga setempat

"kalo pemasarannnya, sulit karna agak jarang yang pakai, tapi kadang saya ikut di pameran Ibu-ibu dharma wanita atau di tempat bazar yang di laksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian atau BLHP." Tutur Dewi

Tidak mau melihat banyak sampah tidak pada tempatnya, dewi pun mengajak warga setempat memilah-memilah sampah dan memanfaatkannya bahkan dari dinas kebersihan dan dinas kesehatan kota mataram, Dewi di ajak melakukan sosialisasi ke beberapa kelurahan dan sejumlah sd di kota mataram. (Abdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar